ok hari ni saya nak cerita fakta tentang bawang putih...
Klasifikasi bawang putih:
Division : Spermatophyta
Sub division : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Liliales
Suku : Liliaceae
Marga : Allium
Jenis : Allium sativum
Nama umum : bawang putih
Kandungan bahan mineral dalam bawang putih adalah:
Bawang putih mengandung minyak atheric, yang bersifat anti bakteri dan antiseptik. Kandungan allicin dan aliin berkaitan dengan daya anti kolesterol. Daya ini mencegah penyakit jantung coronary, tekanan darah tinggi dan lain-lain. Umbi batang mengandung zat-zat:
1. Kalsium : bersifat menenangkan sehingga cocok sebagai pencegah hipertensi.
2. Saltivine : bisa mempercepat pertumbuhan sel dan jaringan serta merangsang susunan sel saraf.
3. Diallysulfide, alilpropil-disulfida : anti cacing.
4. Belerang
5. Protein
6. Lemak
7. Fosforus
8. Besi
9. Vitamin A, B1 dan C.
Bawang putih juga boleh digunakan sebagai perawatan aleternatif secara semulajadi (natural remedies) :
1. Batuk dan Flu.
Kandungan sulfur yang terkandung dalam bawang putih membuatnya memiliki bau dan rasa yang khas dapat meningkatkan dan mempercepat kegiatan membran mucous di saluran pernapasan, yang membantu melegakan pemampatan dan mengeluarkan lendir. Bawang putih mentah mengandung phytochemical yang dapat membantu membunuh bakteri dan virus penyebab penyakit. Pada tahun 1992, peneliti dari Universiti Brigham Young di Utah melaporkan bahawa minyak didalam bawang putih bukan hanya membunuh rhinivirus tipe 2 (penyebab umum flu), tetapi juga membunuh 2 macam herpes (penyakit kulit menular) dan beberapa virus umum lainnya.
2. Menurunkan kadar kolestrol
Sekarang ada lebih dari 12 studi yang dipublikasikan di seluruh dunia yang memastikan bahawa bawang putih dalam berbagai bentuk dapat menurunkan kolesterol. Oleh itu ia boleh mengurangkan risiko darah tinggi dan penyakit jantung.
contoh penyataan ini menyokong kelebihan bawang putih:
The cardioprotective benefits of garlic may partly rest on the production of hydrogen sulfide (H2S) gas. Our red blood cells can take sulfur-containing molecules in garlic (called polysulfides) and use them to produce H2S. This H2S in turn can help our blood vessels expand and keep our blood pressure in check. Interestingly, some processed garlic extracts cannot be used by our red blood cells in the same way and do not seem to provide the same level of cardioprotection that is provided by garlic in food form.
3. Pengawalan Kanser.
"Several population studies show an association between increased intake of garlic and reduced risk of certain cancers, including cancers of the stomach, colon, esophagus, pancreas, and breast. Population studies are multidisciplinary studies of population groups that investigate the cause, incidence, or spread of a disease or examine the effect of health-related interventions, dietary and nutritional intakes, or environmental exposures. An analysis of data from seven population studies showed that the higher the amount of raw and cooked garlic consumed, the lower the risk of stomach and colorectal cancer "
4. Bersifat anti inflammasi
On the anti-inflammatory side of the equation, garlic's 1,2-vinyldithiin (1,2-DT) and thiacremonone are the compounds that have been of special interest in recent research. Both compounds appear to work by inhibiting the activity of inflammatory messenger molecules. In the case of thiacremonone, it is the inflammatory transcription factor called NFkappaB that gets inhibited. In the case of 1,2-DT, the exact anti-inflammatory mechanisms are not yet clear, even though the release of inflammatory messaging molecules like interleukin 6 (IL-6) and interleukin 8 (IL-8) by macrophage cells has been shown to be reduced in white adipose tissue by 1,2-DT. The combination of anti-inflammatory and anti-oxidative stress compounds in garlic makes it a unique food for cardiovascular support, especially in terms of chronic degenerative cardiovascular conditions like atherosclerosis.
5. Bawang putih juga digunakan untuk megubati jangkitan kuman (terutama masalah pernafasan/chest problems), masalah penghadaman,dan jangkitan kulat. Bawang putih juga bersifat antijangkitan (disifection) disebabkan oleh bacteriostati dan bactericidal
6. Bawang putih juga didakwa membantu mengawal paras gula dalam darah. Penggunaan yang kerap dan berpanjangan dalam jumlah pengambilan ekstrak terapeutik bawang putih membolehkan tahap homocysteine dalam darah menjadi lebih rendah dan telah terbukti untuk mencegah sesetengah komplikasi kencing manis (diabetes melitius). Orang mengambil insulin tidak perlu mengambil jumlah bawang putih tanpa berunding dengan doktor.
Jadual diatas menunjukan kandungan nutrisi dalam setiap ambilan bawang putih secara mentah. Walaubagaimanapun kandungan akan hilang bergantung pada cara proses memasak ia.
No comments:
Post a Comment